Selasa, 18 Maret 2014

AIR BAGI KEHIDUPAN MANUSIA



Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup.

Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah air.

Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karen tersedianya Air yang cukup.

Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri.

Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk:
keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya,
keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
keperluan pertanian dan peternakan
keperluan pelayaran dan lain sebagainya

Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada.

ARTIKEL : AIR DAN MANFAAT BAGI KEHIDUPAN

Selasa, 11 Maret 2014

PEMANASAN GLOBAL PICU PERBANYAKAN MALARIA


Ahli ekologi dari University of Michigan mengungkapkan malaria cenderung meningkat ketika cuaca menghangat dan turun kembali ketika suhu dingin.
Studi itu dilakukan di dataran tinggi Ethiopia dan Kolombia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim yang menghangat akan berdampak signifikan terhadap kasus malaria di daerah berpenduduk padat di Afrika dan Amerika Selatan kecuali bila penyakit itu dipantau dan dikendalikan.
"Kami menemukan bahwa kasus malaria meningkat di dataran tinggi seiring iklim yang menghangat. Itu adalah sinyal kuat bahwa malaria di dataran tinggi merespon perubahan iklim," kata Mercedes Pascual, penulis di penelitian tersebut, seperti dikutip Science Daily.
Menurut Pascual, hal tersebut adalah bukti bahwa malaria juga terpengaruh perubahan iklim.
Cuaca yang menghangat menjadikan lebih banyak orang terpapar malaria di area tropis seperti Ethiopia dan Kolombia.
20 tahun yang lalu, malaria diidentifikasi sebagai penyakit yang sensitif terhadap perubahan iklim.
Parasit plasmodium yang menyebabkan penyakit itu dan juga nyamuk Anopheles yang menyebarkannya berkembang karena suhu hangat.
Pascual dan koleganya meneliti catatan kasus malaria di Kolombia bagian barat tahun 1990-2005 dan di Ethiopia dari tahun 1993-2005.
Mereka menemukan bahwa rata-rata tingginya kasus malaria terjadi pada tahun-tahun hangat dan kembali ke angka yang lebih rendah saat cuaca dingin.
"Penelitian terbaru kami menunjukkan bahwa pemanasan global yang progresif dapat menyebar ke daerah-daerah tinggi lainnya. Populasi ini rentan terhadap morbiditas dan kematian," kata Menno Bouma, dosen London School of Hygiene & Tropical Medicine.

PEMANASAN GLOBAL PICU PERBANYAKAN MALARIA

UJIAN NASIONAL DAN BUDAYA INDONESIA


Ujian nasional sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ujian-ujian lain yang pernah dihadapi siswa di sekolah. Ujian Nasional (UN) adalah penilaian hasil belajar oleh pemerintah yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Dasar hukum penyelenggaraan ujian nasional adalah UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35, PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 73,

Sesuai dengan fungsi penjaminan mutu pendidikan, ujian nasional merupakan bagian dari instrumen kontrol mutu. Instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pendidikan yang mencakup kompetensi akademik, kompetensi sosial, kompetensi moral, dan kompetensi spiritual. Setiap aspek dalam penilaian ini adalah penting dan tidak ada satu aspek yang lebih penting dari aspek lain.

Namun terkait bentuk perilaku “irasional “yang cenderung ditampilkan oleh sekolah (guru dan siswa) dalam menyambut ujian nasional sungguh telah menunjukkan belum berjalannya fungsi penting dari sekolah itu sendiri. Fungsi sekolah adalah sebagai alat mobilitas sosial, sebagai alat sosialisasi nilai, sebagai alat kontrol dan integrasi sosial. Dan yang paling utama adalah fungsi manifest sebagai pendidikan intelektual, untuk mengisi otak siswa dengan berbagai macam pengetahuan. Sekolah dalam realitasnya menjalankan suatu tugas yang pada umumnya tidak dapat dipenuhi oleh keluarga atau lembaga lain, oleh sebab itu sekolah memerlukan tenaga khusus yang dipersiapkan untuk itu, yakni guru.

Sekolah sebagai bangunan sosial adalah lembaga sosial yang turut menyumbang dalam proses sosialisasi individu agar menjadi anggota masyarakat seperti yang diharapkan. Sekolah memegang peranan penting dalam upaya membangun dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban masyarakat (civilized society) dan bangsa secara keseluruhan. Bangunan yang dimaksud tiada lain adalah budaya akademik, yang merujuk pada perilaku semua komponen di sekolah untuk melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Pemilikan budaya akademik bagi seorang guru adalah dicapainya kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang terintegrasi dalam kinerja guru. Sedangkan bagi siswa adalah apabila ia mampu mencapai prestasi akademik yang setinggi-tingginya.

Bagi guru, untuk memiliki kompetensi yang dimaksud maka ia harus membudayakan dirinya untuk melakukan tindakan akademik pendukung tercapainya kompetensi itu. Ia harus melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran dengan segala perangkatnya dengan baik, dengan terus memburu referensi mutakhir. Ia harus melakukan penelitian untuk mendukung karya ilmiah, menulis di jurnal-jurnal ilmiah, mengikuti seminar/workshop, aktif dalam berbagai forum, dan lain-lain. Serta harus melakukan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan masyarakat.

Bagi siswa, faktor-faktor yang dapat menghasilkan prestasi akademik itu ialah perilaku self regulated learning. Terprogramnya kegiatan belajar, rajin membaca dan berburu referensi aktual dan mutakhir, kegiatan diskusi/eksperimen dan sebagainya. Dengan melakukan aktivitas seperti itu diharapkan dapat dikembangkan budaya mutu (quality culture) yang secara bertahap dapat menjadi kebiasaan dalam perilaku tenaga akademik dan siswa dalam proses pendidikan di sekolah.

UJIAN NASIONAL DAN BUDAYA INDONESIA

 
SMA Negeri 1 Driyorejo © 2015 - Designed by Templateism.com